Dunia Seram - FENOMENA unik terkadang terjadi pada diri kita. Sekadar contoh, seseorang tidak jarang tiba-tiba memiliki kemampuan metafsika dan supranatural, sekalipun ia tidak pernah mempelajari atau berguru kepada siapa pun. Biasanya orang menyebut kemampuan seperti itu sebagai “laduni”. Namun, benarkah orang akan bangga dan senang memiliki ilmu laduni atau justru sebaliknya tersiksa karenanya? Berikut penuturan Ahmad Nurasa (50), sebut saja begitu namanya, yang mengaku tiba-tiba mempunyai “kelebihan” yaitu melihat dimensi alam lain (gaib). Padahal ia sama sekali tidak pernah merasa berguru kepada siapa pun!
 Kemampuan di luar akal sehat manusia  itu, kata Ahmad Nurasa, berawal ketika ia duduk di bangku sekolah dasar.  Ia masih ingat benar ketika saat itu dirinya tidur sendiri di rumahnya  yang kosong. “Orangtua sedang pergi ke rumah kerabat. Saya tidur di  kamar tengah sendirian,” kenang Nurasa seraya menyebutkan, menjelang  tengah malam dirinya dikejutkan oleh fenomena aneh. Kaleng biskuit bekas  yang ia jadikan sebagai tempat obat nyamuk bakar tiba-tiba  menggelinding ke sana-sini. Anehnya, Nurasa, kelahiran Kabupaten  Majalengka, Jawa Barat, sama sekali tidak lari terbirit-birit ketakutan.  Bahkan dengan seenaknya kaleng yang menggelinding tak keruan di  kamarnya itu dia ambil dan dijadikan ganjal kepala (bantal).
Sejak peristiwa itu Nurasa mengaku sering menjumpai  hal-hal aneh yang sulit dijabarkan dengan akal sehat manusia. Di  antaranya, ia tiba-tiba memiliki kemampuan bermain debus layaknya  pemaian debus profesional dari Banten, Jawa Barat. “Saya sendiri tidak  tahu mengapa tiba-tiba bisa main debus, makan beling, badan tidak mempan  ditusuk senjata tajam, makan bara api dan sebagainya,” tutur Nurasa  sambil menambahkan, sejak saat itu pula dirinya kerap berkomunikasi  dengan banyak makhluk astral. Ia tidak lagi merasa aneh bila melihat  penampakan dedemit lengkap dengan perwujudannya yang  menakutkan. Bahkan dengan penguasa laut selatan, Nyi Roro Kidul, ia  sering bertemu dan sempat beberapa kali diajak ke istananya di Laut  Kidul.
Tersiksa
Kemampuan laduni yang dimiliki  Nurasa ternyata tidak selalu berujung menyenangkan. Bahkan ia kerap  merasa sangat tersiksa dengan kemampuan yang konon justru banyak  dimiliki oleh banyak orang itu. Ambil contoh, umpamanya, ketika sedang  nikmat-nikmatnya menyantap makanan tiba-tiba hadir di depannya sosok  makhluk halus dengan rupa menjijikkan. “Melihat pemandangan seperti itu,  jelas selera makan saya jadi hilang,” tutur Nurasa. Begitu pula bila ia  sudah naik ke ranjang hendak tidur, bukan sekali tiba-tiba di  sebelahnya sudah terbaring sosok hantu pocong dengan muka  berdarah-darah, bercampur tanah kuburan.
 Dalam pada itu ia berharap tidak ada  orang yang ingin dan sengaja berguru ilmu menembus dimensi alam gaib.  Masalahnya bukan apa-apa, kata dia, kemampuan melihat dan berkomunikasi  dengan makhluk alam astral sering berhadapan dengan kamuflase yang  menyesatkan. Pasalnya, tidak jarang makhluk halus dari kelompok jin  sering hadir dengan mengaku-ngaku sebagai orang alim (auliya), orangtua  atau kerabat kita yang sudah lama meninggal dunia, lalu mereka memberi  petuah. “Sepintas petuah yang mereka berikan kedengarannya benar dan  mengajak ke arah kebenaran, tetapi jika dikaji sesuai syariat (Islam)  sesungguhnya menyesatkan,” lanjut Nurasa. Ia memberi contoh,  dedemit-dedemit itu sering memberi nasihat agar kita senantiasa  menjalankan sholat, banyak sedekah, dan ibadah lainnya dengan baik.  Sungguh celaka jika kita menuruti nasehat dari mereka itu, berarti tanpa  disadari kita telah “menghamba” kepada mereka. Sedangkan perintah  sholat (dan ritual ibadah lainnya) yang wajib kita laksanakan hanya  perintah yang datang langsung dari Allah SWT seperti tersurat dalam  Al-Qur’an maupun Al-Hadits. Bagaskara Shanta
Credit:Sumber 
 
 
0 Response to "Kisah Misteri - Tersiksa oleh Kemampuan Melihat Dimensi Alam Gaib"
Posting Komentar