Manusia Patung

Begitu sulitnya Darti menjalani hidup, semenjak dia ditinggal Meninggal Suaminya
Dia harus menghidupi kedua anaknya,
Dia harus menggantikan posisi suaminya, yang mau ga mau, harus mencari nafkah sendirian.
Terkadang air mata selalu menjadi luapan kesedihan,disaat derita yang ia rasakan,
Tak ada tempat mengadu,tempat berkeluh kesah,karena kedua orang tuanya pun telah lama tiada sebelum suaminya meninggal.
  Kedua Anaknya Roni dan Dara, adalah anak yang selalu ia sayangi, walau hidup serba kekurangan tapi Darti masih bisa merasa bahagia karena memiliki kedua anak yang pintar, cakep dan luar biasa.
  Roni yang masih kelas 4 SD dan Dara kelas 1 SD..
Mereka berdua selalu menguatkan aku.
Tiap hari Darti harus pergi ke kebun tetangganya , hanya untuk menerima penghasilan sekilo beras,,paginya dia membuat gorengan untuk dititipkan diwarung sekolah, Roni dan Dara pun selalu nurut mereka tak pernah membantah jika aku suruh membawa dagangannya, terkadang anaknya jadi bahan ejekan teman-temannya.
Tapi kedua anak ku, anak yang kuat, sama sekali tak pernah ngeluh.
   Kalian kenapa  nak? terlihat Darti yang baru pulang dari kebun,menghampiri Roni yang cemberut,,
   Masa aku dikatain jualan gorengan gosong bu , padahal gorengan ibu  kan enak,..
Roni menceritakan apa yang terjadi.
   Ga apa2, nak, mungkin mereka memang ga suka sama gorengan bikinan ibu, sudah jangan sedih, kalau kamu ga mau anterin gorengan ke sekolah, biar ibu saja yang anterin, gimana? sambil matanya berkaca-kaca Darti melihat anaknya,sambil bertanya.
   Ga bu, biar aku aja, aku ga apa-apa aku gak malu ko bu, ibu jangan sedih dong, Roni memeluk ibunya," salah ya Roni cerita?
   Gak sayang, justru kamu harus jadi orang jujur, yang harus menceritakan yang sebenarnya, Darti menjawab sambil mengusap air matanya.
   Besoknya pagi pagi sekali, Darti sudah siap-siap berngkat kerja ke kebun.
   Nak awas lupa ya gorengannya ketinggalan ibu taruh di meja ya,,
Iyaa buuu,, " kedua  anaknya bersautan.
   Darti pun pergi, langkahnya penuh semangat dengan harapan hari ini lebih baik dari sebelumnya,
   Terik mentari menyinari wajah cantik Darti janda dua anak itu, memang masih terlihat anggun ayu rupawan.....
   Sesampainya di kebun seperti biasa Darti bekerja,membersihkan rumput rumput yang menghalangi tanaman, setelah itu memupuk tanaman,.. hingga menjelang sholat dzuhur,
Darti pun berkemas menuju sungai yang tak jauh dari kebun itu..
   Tiba di sungai Darti pun  mandi, mendinginkan badan yang seharian terkena terik matahari.,, merendamkan badan,,, karena disungai memang terbuka umum Darti pun mandi dengan tak melepas pakaiannya, setiap hari dia sengaja membawa pakaian ganti.
   Ketika dia asik berenang, didalam air dia melihat batu berbentuk persis manusia.
Rasa aneh dan ingin tau batu apakah itu, Darti pun kembali menyelam,, menyeret batu tersebut dengan susah payah karena memang berat sekali, akhirnya sampai hingga permukaan air,,
    Disisi sungai dia menatapi batu mirip lelaki kerajaan,.. sambil mengusap usap kepala batu itu, Darti bergumam..
    Patung darimana asalnya ya, Dan ini patung siapa, ko cakep begini, kalau aku mampu membawa mungkin patung ini akan aku bawa,, Pasti Roni dan Dara suka., tapi gak mungkin nih patung berat banget.
   Karena memang Darti tak mampu membawanya akhirnya patung itu ditinggalkannya disemak-semak sisi sungai,
setelah beres mandi dan sholat, Darti pun pulang, ketika malamnya saat dia tertidur pulas, dia mimpi patung itu menjadi seorang
Manusia seutuhnya, kemudian patung itu menghampirinya dan berkata.
    Hai Darti, terimakasih ya telah mengangkatku ke darat, hingga aku sekarang bisa bernapas kembali, sebenarnya aku adalah manusia, namun aku kena hukuman dari seorang Raja dulu,, dan sekarang kamu telah menolongku dari hukuman itu.
Oleh karena itu aku akan menjadi milikmu, aku akan turuti yang kamu mau, sekarang aku ada dirumahmu.!!
   Dengan napas terengah Darti pun sadar dari mimpi,,melihat sekeliling kamar namun dia tak menemukan apa-apa, kemudian bangun, dan keluar kamar,, betapa kagetnya dia melihat patung yang tadi siang dia temukan ada didepan kursi tamu.
Berlahan, Darti mendekati patung itu, menatap dari kaki sampai ujung rambut patung itu.
Siapa yang telah membawa kamu kesini,
apakah aku masih bermimpi?
  Tidak,,!!! kamu tidak bermimpi ini nyata,
Patung itu bicara dan mendadak menjadi manusia seutuhnya.
  Darti tak percaya dengan apa yang lagi dia lihat, matanya terbelalak , kakinya mundur berlahan, tubuhnya gemetar, kamu setan?
   kamu jangan takut, aku sama seperti kamu manusia biasa,hanya aku dikutuk oleh Raja, hingga aku harus seperti ini.
   Darti terdiam, dia mencoba untuk menenangkan pikirannya,.
   Namaku Dirga, nama kamu Darti ya?
Manusia patung yang gagah tampan berwibawa itu bertanya?
   iya aku Darti...
Kamu mau apa dariku?,, aku akan menuruti kemauan mu,,, Dirga mendekati Darti yang masih terdiam gemeteran,.
   Sudahlah kamu ga usah takut, aku ga akan menyakitimu, percayalah!!
Akhirnya Darti mencoba berkata ,
benarkah kamu mau membantuku?
iya Aku akan melakukan apapun," Dirga menjawab tegas,,,
     Aku mau kau membantu kesulitan ekonomiku, aku susah, aku menderita, aku ingin membahagiakan anakku,.
    Kalau kamu bersedia menikahlah denganku, agar aku tak lagi menjadi patung, dan aku  bisa memberikan kebahagiaan buat anak-anak mu juga,.
Kalau kamu tidak mau menikah, maka aku hanya bisa membantumu dan tidak dengan anakmu.
     Darti termenung sejenak, pikirnya apapun akan aku lakukan buat anakku,.
Boleh, aku siap menikah denganmu,asal kamu menepati janjimu.
     Aku takan pernah berbohong,,..
Akhirnya Darti pun menikah dengan Dirga,  dan Dirga pun menjadi manusia selamanya,.
    Akhirnya aku menjadi manusia selamanya tanpa harus jadi patung kembali, terimakasih ya sayang,, Dirga memeluk istrinya,.
Darti tersenyum bahagia,,melihat suaminya yang tampan dan gagah.
     Darti memeluk erat Dirga, aku mencintaimu mas, Dirga menciumi bibir Darti, sama sayang aku juga mencintaimu,.
     Malam pengantin kedua yang Darti rasakan, tak bisa dipungkiri lama sekali dia tak mendapat sentuhan lelaki, dan malam itu Darti merasakannya kembali, Bahkan lebih dahsyat dari yang pernah dia rasakan.
     Dengan lembut Dirga meraba sedikit demi sedikit bagian bagian sensitif Darti, membuka hasrat Darti yang kehilangan kehangatan, dan Dirga pun memberikan apa yang tidak Darti dapatkan selama ini.
     Darti mengerang napasnya naik turun, ketika kejantanan Dirga mulai keluar masuk menyentuh rahimnya,,,
Pinggul Dirga terus mengayun lembut maju mundur, otot-otot kejantanan Dirga terasa menggrigil dibibir bagian intim Darti, membawa sensasi yang luar biasa..
enak sekali sayang trussss,,, Tanpa sadar Darti bergumam sambil memegang pinggul Dirga dan menariknya seakan mau membantu Dirga mengocoknya...crottt Darti pun merasa dirinya mengeluarkan cairan kental
Dirga mengangkat kaki Darti ke pundaknya,
Ayunan ritme pinggul Dirga pun semakin cepat.. Darti merengek merasakan enak yang tiada kira, Dirga terus mengocoknya,
Hingga pada akhirnya terasa ada yang hangat cairan kental menyembur rahim Darti,..
    Enak sekali sayang, makasih ya,,, Dirga mencium kening Darti....

0 Response to "Manusia Patung "

Posting Komentar

Entri Populer